Peninggalan sejarah Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur - mantapbgt.com

Peninggalan sejarah Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur

Indonesia memiliki sejarah yang sangat kaya dan beragam. Salah satu peninggalan sejarah yang terkenal adalah Kerajaan Kutai yang berada di Kalimantan Timur. Kerajaan ini dikenal sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia dan memiliki banyak peninggalan sejarah yang masih ada hingga saat ini. Berikut ini adalah beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang patut diketahui.

1. Situs Batu Tulis

Situs Batu Tulis merupakan sebuah situs arkeologi yang terletak di Desa Muara Kaman, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Situs ini memiliki sejumlah batu besar yang memiliki ukiran dan relief. Salah satu batu besar di situs ini memiliki tulisan aksara Pallawa yang diukir pada tahun 400 Masehi. Tulisan tersebut merupakan salah satu prasasti tertua di Indonesia dan menjadi saksi bisu dari keberadaan Kerajaan Kutai pada masa lalu.

Prasasti di Batu Tulis ini memuat riwayat hidup Raja Mulawarman, raja Kutai yang paling terkenal dan dianggap sebagai pendiri Kerajaan Kutai. Selain itu, prasasti ini juga memuat tentang adanya perjanjian damai antara Kerajaan Kutai dengan Kerajaan Salakanagara di Jawa Barat. Prasasti ini memiliki ukuran 1,77 meter x 1,08 meter dan merupakan salah satu peninggalan sejarah yang paling berharga di Kalimantan Timur.

Situs Batu Tulis sendiri memiliki luas sekitar 90 hektar dan merupakan situs arkeologi yang penting bagi sejarah Indonesia. Di sekitar situs ini juga terdapat beberapa bukit dan danau yang diyakini memiliki nilai sejarah yang tinggi. Situs ini telah ditetapkan sebagai salah satu situs cagar budaya oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1965.

Situs Batu Tulis memiliki nilai penting dalam penelitian arkeologi dan sejarah Indonesia. Situs ini menjadi saksi bisu dari keberadaan Kerajaan Kutai pada masa lampau dan menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki sejarah yang sangat kaya dan beragam. Pengunjung juga dapat melihat langsung peninggalan sejarah yang sangat berharga di situs ini, sehingga dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang sejarah dan budaya Indonesia.

2. Istana Mulawarman

Istana Mulawarman adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Istana ini dibangun pada abad ke-4 Masehi oleh Raja Mulawarman, raja Kerajaan Kutai yang paling terkenal dan dianggap sebagai pendiri Kerajaan Kutai. Istana Mulawarman diresmikan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1976 sebagai museum sejarah dan kebudayaan.

Istana Mulawarman memiliki arsitektur yang khas dengan atap melengkung yang menyerupai perahu tradisional. Bangunan ini memiliki luas sekitar 2.000 meter persegi dan terdiri dari beberapa ruangan seperti ruang tamu, ruang makan, kamar tidur, dan ruang kerja. Di dalam istana ini terdapat berbagai koleksi peninggalan sejarah Kerajaan Kutai, seperti patung-patung, arca, dan benda-benda perunggu.

Salah satu koleksi terpenting di Istana Mulawarman adalah patung Dwarapala, yaitu dua patung besar yang berdiri di pintu masuk istana. Patung Dwarapala ini merupakan peninggalan sejarah dari masa Hindu-Buddha di Indonesia. Selain itu, di dalam Istana Mulawarman juga terdapat koleksi keramik Tiongkok, mebel kuno, dan berbagai benda-benda seni dan budaya dari Kalimantan Timur.

Istana Mulawarman telah dijadikan sebagai objek wisata sejarah dan kebudayaan yang penting di Kalimantan Timur. Pengunjung dapat melihat langsung keindahan arsitektur bangunan dan mempelajari sejarah dan budaya Kerajaan Kutai melalui berbagai koleksi yang ada di dalam istana. Selain itu, di depan Istana Mulawarman juga terdapat kolam buatan yang dikelilingi oleh taman hijau yang indah, sehingga pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang ada di sekitar istana.

Istana Mulawarman merupakan salah satu peninggalan sejarah yang patut dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Bangunan ini menjadi bukti sejarah tentang kebesaran Kerajaan Kutai pada masa lampau dan menjadi simbol dari kekayaan budaya dan sejarah Indonesia. Dengan mempelajari sejarah dan budaya Kerajaan Kutai melalui Istana Mulawarman, diharapkan dapat memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap Indonesia sebagai negara yang memiliki sejarah dan budaya yang sangat beragam.

Baca juga:  Sejarah dan perkembangan seni keramik di Indonesia

3. Museum Mulawarman

Museum Mulawarman adalah sebuah museum yang terletak di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Museum ini didirikan pada tahun 1971 dan diberi nama sesuai dengan nama raja Kerajaan Kutai yang terkenal, yaitu Raja Mulawarman. Museum Mulawarman memiliki koleksi yang sangat beragam tentang sejarah dan budaya Kalimantan Timur, terutama tentang Kerajaan Kutai.

Museum Mulawarman memiliki 6 ruangan pameran yang menampilkan berbagai koleksi seperti arca, prasasti, keramik, senjata tradisional, dan benda-benda sejarah lainnya. Salah satu koleksi terpenting di museum ini adalah arca-arca yang berasal dari Kerajaan Kutai pada masa lampau. Arca-arca ini memiliki bentuk yang bervariasi, seperti arca Dewa Siwa, arca Ganesha, dan arca Buddha.

Selain itu, di museum ini juga terdapat berbagai koleksi prasasti dari Kerajaan Kutai, seperti prasasti Yupa yang berasal dari abad ke-4 Masehi. Prasasti ini memuat tentang riwayat hidup Raja Mulawarman dan menjadi salah satu prasasti tertua di Indonesia. Selain itu, di museum ini juga terdapat koleksi keramik Tiongkok dan mebel kuno yang digunakan oleh raja-raja Kutai pada masa lampau.

Museum Mulawarman menjadi tempat penting untuk mempelajari sejarah dan budaya Kalimantan Timur, terutama tentang Kerajaan Kutai. Pengunjung dapat melihat langsung koleksi-koleksi peninggalan sejarah yang sangat berharga dan mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang sejarah dan budaya Indonesia. Selain itu, museum ini juga menyediakan panduan dan penjelasan dari para pengelola museum untuk membantu pengunjung memahami koleksi-koleksi yang ada di dalamnya.

Museum Mulawarman merupakan salah satu peninggalan sejarah yang patut dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Museum ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki sejarah dan budaya yang sangat beragam dan sangat kaya. Dengan mempelajari sejarah dan budaya Indonesia melalui museum ini, diharapkan dapat memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap Indonesia sebagai negara yang memiliki sejarah dan budaya yang sangat berharga.

4. Peninggalan Arca

Peninggalan arca dari Kerajaan Kutai adalah salah satu peninggalan sejarah yang sangat berharga dan menarik untuk dipelajari. Arca-arca ini ditemukan di sekitar wilayah Kutai, terutama di Situs Batu Tulis dan Istana Mulawarman. Arca-arca ini memiliki bentuk dan ukiran yang sangat indah dan menunjukkan keahlian seni tinggi pada masa Kerajaan Kutai.

Arca-arca yang ditemukan di Kerajaan Kutai bervariasi bentuknya, mulai dari arca Dewa Siwa, arca Ganesha, arca Buddha, dan arca perunggu. Salah satu arca yang paling terkenal dari Kerajaan Kutai adalah Arca Dhyani Buddha yang ditemukan di Situs Batu Tulis. Arca ini memiliki tinggi sekitar 2 meter dan terbuat dari batu andesit. Arca Dhyani Buddha ini menunjukkan pengaruh agama Buddha pada Kerajaan Kutai pada masa lampau.

Selain itu, di Istana Mulawarman juga terdapat koleksi arca-arca yang sangat berharga, seperti arca Naga dan arca Dewa Siwa. Arca Naga ini merupakan arca yang sangat indah dan memiliki ukiran yang halus. Arca ini ditemukan di sekitar wilayah Kutai dan dipercaya sebagai peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai pada masa lampau. Sementara itu, arca Dewa Siwa juga memiliki keindahan yang sangat tinggi dan menjadi bukti seni tinggi yang dimiliki oleh masyarakat Kutai pada masa lampau.

Peninggalan arca dari Kerajaan Kutai merupakan salah satu warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Arca-arca ini menjadi saksi bisu dari keberadaan Kerajaan Kutai pada masa lampau dan menunjukkan keahlian seni dan budaya yang sangat tinggi pada masa tersebut. Dengan mempelajari peninggalan arca dari Kerajaan Kutai, diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang sejarah dan budaya Indonesia serta memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap Indonesia sebagai negara yang memiliki sejarah dan budaya yang sangat kaya dan beragam.

5. Prasasti Yupa

Prasasti Yupa adalah salah satu prasasti tertua di Indonesia yang ditemukan di wilayah Kutai, Kalimantan Timur. Prasasti ini ditemukan di Situs Batu Tulis pada tahun 1867 oleh seorang arkeolog bernama AJ. Zirklebach. Prasasti Yupa ini diukir pada sebuah batu besar dan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 1,77 meter x 1,08 meter. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Sanskerta dengan aksara Pallawa dan merupakan bukti sejarah dari Kerajaan Kutai pada masa lampau.

Prasasti Yupa memuat tentang riwayat hidup Raja Mulawarman, raja Kerajaan Kutai yang paling terkenal dan dianggap sebagai pendiri Kerajaan Kutai. Prasasti ini juga memuat tentang adanya perjanjian damai antara Kerajaan Kutai dengan Kerajaan Salakanagara di Jawa Barat. Prasasti ini menjadi bukti sejarah bahwa Kerajaan Kutai memiliki hubungan perdagangan dan diplomasi dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara pada masa lampau.

Baca juga:  Sejarah dan Perkembangan Seni Musik Klasik di Indonesia

Prasasti Yupa merupakan peninggalan sejarah yang sangat berharga dan menjadi bukti keberadaan Kerajaan Kutai pada masa lampau. Prasasti ini juga menjadi saksi bisu dari keberadaan bahasa Sanskerta di Indonesia pada masa lampau. Prasasti Yupa menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sejarah yang sangat kaya dan beragam serta menunjukkan pengaruh peradaban Hindu-Buddha pada Kerajaan Kutai pada masa tersebut.

Prasasti Yupa saat ini disimpan di Museum Nasional Jakarta dan telah menjadi salah satu objek penelitian sejarah dan arkeologi yang penting di Indonesia. Dengan mempelajari Prasasti Yupa, diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang sejarah dan budaya Indonesia serta memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap Indonesia sebagai negara yang memiliki sejarah dan budaya yang sangat berharga.

6. Perahu Lancang Kuning

Perahu Lancang Kuning adalah sebuah perahu tradisional yang berasal dari Kalimantan Timur. Perahu ini memiliki bentuk yang unik dengan atap yang melengkung dan terbuat dari bambu. Perahu Lancang Kuning ini digunakan oleh masyarakat Kalimantan Timur sebagai sarana transportasi dan pengangkutan barang pada masa lampau.

Perahu Lancang Kuning memiliki panjang sekitar 12 meter dan lebar sekitar 2,5 meter. Perahu ini dibuat dengan teknik tradisional menggunakan bambu sebagai rangka utama dan kayu sebagai penguat. Atap perahu ini terbuat dari ijuk yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk lengkungan yang melengkung ke atas. Warna perahu ini kebanyakan berwarna kuning yang diperoleh dari pewarna alami dari tumbuhan.

Perahu Lancang Kuning menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah Kalimantan Timur. Perahu ini menjadi bukti keahlian masyarakat Kalimantan Timur dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya dan menjadikannya sebagai sarana transportasi yang efektif dan efisien pada masa lampau. Perahu ini juga menjadi saksi bisu dari sejarah perdagangan antar wilayah di Kalimantan Timur pada masa tersebut.

Perahu Lancang Kuning saat ini telah dijadikan sebagai objek wisata budaya di Kalimantan Timur. Pengunjung dapat menyaksikan langsung keindahan perahu ini dan mempelajari tentang sejarah dan budaya Kalimantan Timur melalui perahu ini. Selain itu, beberapa acara adat seperti pesta panen dan pesta adat masih menggunakan perahu lancang kuning sebagai sarana pengangkutan.

7. Tarian Dayak

Tarian Dayak adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari suku Dayak di Kalimantan Timur. Tarian ini menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah Kalimantan Timur. Tarian Dayak seringkali dipentaskan pada acara-acara adat atau upacara keagamaan sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan kepada para dewa.

Tarian Dayak memiliki gerakan yang indah dan dipenuhi dengan simbol-simbol yang mendalam. Tarian ini seringkali dilakukan oleh sekelompok penari yang menggunakan kostum tradisional, seperti pakaian khas suku Dayak yang dihiasi dengan perhiasan dan hiasan kepala yang terbuat dari bulu-bulu burung dan tanduk rusa. Gerakan tarian ini sangat dinamis dengan gerakan tangan dan kaki yang melambangkan keindahan alam dan keseimbangan kehidupan.

Tarian Dayak seringkali memiliki cerita atau mitos yang menjadi latar belakang dari tarian tersebut. Salah satu contohnya adalah tarian yang dipentaskan pada upacara adat kematian. Tarian ini dipentaskan sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk arwah yang meninggal agar bisa memasuki alam baka dengan tenang dan damai.

8. Rumah Betang

Rumah Betang adalah rumah adat yang biasa ditemukan di Kalimantan Timur. Rumah ini memiliki bentuk panjang dengan atap yang menyerupai perahu. Rumah Betang juga menjadi salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai, karena rumah ini diperkirakan sudah ada sejak masa pemerintahan Raja Mulawarman pada abad ke-4 Masehi.

Rumah Betang memiliki ukuran yang sangat besar dan dapat menampung hingga 50-100 orang. Rumah ini biasanya dibangun di tepi sungai atau di tengah desa. Atap rumah ini terbuat dari ijuk dan terlihat sangat kokoh. Dinding rumah ini terbuat dari kayu dengan ukiran-ukiran yang sangat indah dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Pintu masuk ke rumah ini biasanya terletak di tengah-tengah dinding dan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang halus.

Baca juga:  Perkembangan perbankan di Indonesia dari masa kolonial hingga kini

9. Patung Tepak Sirih

Patung Tepak Sirih merupakan patung kecil yang biasa digunakan untuk tempat sirih dalam adat istiadat masyarakat Indonesia. Patung Tepak Sirih yang berasal dari Kerajaan Kutai memiliki keunikan tersendiri, yaitu berbentuk kepala naga dengan lubang di tengahnya untuk meletakkan sirih. Patung ini menjadi salah satu peninggalan sejarah yang masih ada hingga saat ini.

Patung Tepak Sirih ini terbuat dari perunggu dan memiliki tinggi sekitar 6 meter. Patung ini menggambarkan seorang wanita yang sedang menumpahkan isi sirih dari sebuah wadah tradisional yang disebut “tepak sirih”. Wanita yang digambarkan dalam patung ini melambangkan kecantikan dan kemuliaan wanita Dayak. Selain itu, patung ini juga melambangkan keramahan dan keakraban masyarakat Kalimantan Timur.

Patung Tepak Sirih menjadi simbol dari kekayaan budaya dan sejarah Kalimantan Timur. Patung ini juga menjadi bukti keahlian seni tinggi yang dimiliki oleh masyarakat Kalimantan Timur. Dengan dibuatnya patung ini, diharapkan dapat memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap Indonesia sebagai negara yang memiliki sejarah dan budaya yang sangat beragam.

10. Gerabah

Gerabah yang ditemukan di daerah Kalimantan Timur merupakan salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai. Gerabah adalah jenis kerajinan tangan dari tanah liat yang sangat populer di Kalimantan Timur. Gerabah merupakan hasil dari kreativitas dan keahlian masyarakat setempat dalam mengolah tanah liat menjadi sebuah karya seni yang indah dan bernilai tinggi. Gerabah seringkali dijadikan sebagai hiasan atau sebagai wadah untuk menyimpan air atau makanan pada masa lampau.

Gerabah biasanya dibuat dengan cara memutar tanah liat pada roda gerabah dan diberikan bentuk-bentuk yang indah dan artistik. Setelah itu, gerabah dikeringkan dan dibakar dalam oven khusus. Gerabah biasanya dihiasi dengan motif-motif yang berasal dari alam, seperti bunga, daun, atau binatang. Selain itu, gerabah juga seringkali dihiasi dengan warna-warna cerah dan menarik.

11. Senjata Tradisional

Senjata tradisional seperti mandau dan parang merupakan salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang masih lestari di Kalimantan Timur. Senjata ini digunakan oleh raja-raja Kutai pada masa lampau sebagai simbol kekuasaan dan untuk melindungi kerajaan dari serangan musuh.

12. Peninggalan Perunggu

Benda-benda perunggu seperti gong, kendi, dan bejana merupakan salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang masih ada hingga saat ini. Benda-benda ini digunakan untuk keperluan upacara dan ritual pada masa lampau.

13. Arsitektur Bangunan

Arsitektur bangunan seperti rumah adat dan istana merupakan salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang masih ada hingga saat ini. Arsitektur bangunan ini menunjukkan kemajuan teknologi dan seni bangunan pada masa lampau.

14. Peradaban Hindu-Buddha

Kerajaan Kutai juga dipengaruhi oleh peradaban Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia pada masa lampau. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peninggalan sejarah seperti arca dan prasasti yang berisi ajaran agama Hindu-Buddha. Meskipun agama Hindu-Buddha sudah tidak berkembang lagi di Kalimantan Timur, namun pengaruhnya masih terlihat hingga saat ini.

15. Kerajinan Tangan

Kerajinan tangan seperti anyaman dan tenun merupakan salah satu kekayaan budaya Kalimantan Timur. Kerajinan tangan ini memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi. Kerajinan tangan juga menjadi salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang masih lestari hingga saat ini.

Kesimpulan

Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia yang memiliki banyak peninggalan sejarah yang masih ada hingga saat ini. Situs Batu Tulis, Istana Mulawarman, Museum Mulawarman, Peninggalan Arca, Prasasti Yupa, Perahu Lancang Kuning, Tarian Dayak, Rumah Betang, Patung Tepak Sirih, Gerabah, Senjata Tradisional, Peninggalan Perunggu, Arsitektur Bangunan, Peradaban Hindu-Buddha, dan Kerajinan Tangan adalah beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang patut diketahui. Dengan mempelajari peninggalan sejarah ini, diharapkan kita dapat lebih menghargai dan melestarikan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia.

Referensi

  • Azra, Azyumardi. (2006). Indonesia: Islam dalam Tantangan dan Pergumulan. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
  • Cœdès, George. (1968). The Indianized States of Southeast Asia. Honolulu: University of Hawaii Press.
  • Dayakisni, R. (2014). Budaya Dayak di Tenggarong. Kaltim Post. Diakses pada 28 April 2023 dari https://kaltim.prokal.co/read/news/170257-budaya-dayak-di-tenggarong
  • Prawirohadikusumo, Soejitno. (1990). Peradaban Kutai Kertanegara. Jakarta: PT. Balai Pustaka.
  • Situmorang, Sitor. (1978). Sejarah Peradaban Indonesia II. Jakarta: PT. Gunung Agung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 + 15 =